Syeh Ahmad Rifai

Syekh Ahmad Rifai Sang Wali Qutub

Diposting pada

Syekh Ahmad Rifai berasal dari kabilah Arab, yaitu Bani Rifa’ah dikawasan al-Bathaih, Syekh Ahmad Rifai meninggal dunia tahun 578 H di Batha’ih pula. Tariqot Rifa’iyyah tersebar luas ke berbagai kawasan Islam dan sampai sekarang tetap berkembang di Mesir maupun dunia Islam lainnya. Toriqot Rifaiyyah juga berkembang di wilayah Indonesia.

Mengenai Syekh Ahmad Rifai , Ibnu Khallikan berkata,  “Dia adalah orang yang sholeh, faqih dan menganut madzab syafi’i.” Sedangkan Asy-Sya’roni berkata, ” Dia adalah seorang tokoh dalam ilmu tasawuf, mengenal berbagai keadaan kaum sufi, dan banyak menyingkap masalah-masalah posisi mereka. Seandainya ia keluar, dia selalu diikuti orang banyak dan dia mempunyai banyak murid.”

Mengenai Zuhud, beliau Syekh Ahmad Rifai berpendapat, yang diriwayatkan asy-Sya’roni, “Zuhud adalah landasan keadaan-keadaan yang diridhoi dan tingkatan-tingkatan yang disunnahkan. Hal ini adalah langkah pertama orang menuju kepada Allah, mendapat ridho dari Allah, dan bertawakal kepada Allah. Barang siapa belum menguasai landasan kezuhudan, maka langkah selanjutnya belum lagi benar.”

Makrifat Syekh Ahmad Rifai

Mengenai makrifat, Syekh Ahmad Rifai, berpendapat, “Penyaksian adalah kehadiran dalam makna kedekatan kepada Allah disertai ilmu yakin dan tersingkapnya hakekat realitas-realitas secara benar-benar yakin.” Berkata pula, “Cinta mengantar pada rindu dendam, sementara ma’rifat pada kefanaan ataupun ketiadaan diri.”

Andaikan malam menjelang, begitu g41_r4h kalbuku mengingat-Mu; Bagai merpati terbelenggu atau meratap tanpa jemu; Di atasku awan menghujani derita dan putus asa; Di bawahku lautan menggelorai kecewa; Tanyalah atau biarlah mereka bernyawa; Bagaimana tawanan-Nya bebaskan tawanan lainnya; Sementara dia bisa dipercaya tanpa-Nya; Dan dia tidak terbunuh, kematian itu istiroh baginya; Bahkan dia tidak dapat maaf  sampai bebas karenanya.” puisi Cinta Ilahi, gubahan beliau.

BACA JUGA:  Rabiah al Adawiyyah : Kisah dan Jatidiri

Thoriqoh beliau berkembang pesat di Asia Tenggara, juga di Indonesia. Bahkan sampai saat ini masih berdiri di beberapa daerah di Indonesia. Jumlah murid Thoriqoh Rifaiyyah di Indonesia sangat banyak mencapai ribuan orang, mungkin saat ini sudah mencapai ratusan ribu jamaah, mereka tersebar di banyak kota di Indonesia