HAKIKAT ZIKIR MENURUT SYEIKH ABDUL QADIR AL JILANI

SYEH ABDUL QODIR AL JILANI, SAPI YANG BERBICARA

Diposting pada

Daftar Isi

sehingga ia tidak diperhatikan. Dan pemuda itu ditinggalkan begitu saja.

Namun sesaat kemudian datang lagi yang lain dengan menghunuskan pedangnya yang berkilat tajam. Kemudian mangajukan pertanyaan yang serupa. Abdul Qodir tetap menjawab sejujurnya seperti semula. Tetapi penjahat itupun tifak percaya dan berlalu untuk menemui pemimpinya.

Tampak ada sesuatu yang dibicarakan diantara mereka,sehingga pada akhirnya pemuda itu dibawa ke sebuah perbukitan. Disana Abdul Qodir melihat para penjahat tersebut sedang membagi harta rampasan.

Kemudian ia dihadapkan kepada pemimpin mereka.
“Kau membawa apa?!”tanya sang pemimpin.
“Aku hanya membawa uang sejumlah empat puluh dinar”.jawab Abdul Qodir
“Mana uang itu?!”
“Di dalam saku dan dijahit dibawah ketiakku.”
Orang itu segera mengeledah dan benarlah,ia menemukan uang sejumlah empat puluh dinar.
Mereka sangat kagum akan kejujuran Abdul Qodir karena pada umumnya semua orang pasti menyembunyikan bahkan berbohong agar harta miliknya selamat.
“Kenapa engkau berkata jujur?”tanya penjahat
“Karena ibu berwasiat,agar aku berkata jujur dan benar,dan aku tidak dapat mengingkari janjiku kepada beliau.”
Jawaban Abdul Qodir yang tulus itu membuat pimpinan penjahat tertegun dan tiba-tiba saja ia menangis,kemudian berkata:
“Engkau tidak mengingkari janji pada ibumu,sedangkan kami telah bertahun tahun berbuat salah serta melangar larangan Allah. Maka mulai saat ini juga aku bertobat kepada Allah,”ikrar sang pemimpin.
“Kau adalah pemimpin kami dalam perampokan,maka engkau juga pemimpin kami dalam bertobat,”seru anak buahnya dengan serempak.
Kemudian semua barang rampasan itu dikembalikan kepada pemiliknya masing-masing sambil meminta maaf. Mereka itulah orang-orang yang pertama kali bertobat di hadapan Syech Abdul Qodir al Jaelani yang masih muda.

BACA JUGA:  Karomah Syeh Abdul Qodir Jailani: Melihat Malaikat