SESUNGGUHNYA RASULULLAH LAH YANG KUCIUM

Diposting pada

Daftar Isi

“SESUNGGUHNYA RASULULLAH LAH YANG KUCIUM”

Suatu ketika seorang Habaib dari Hadramaut ingin menunaikan ibadah haji dan berziarah ke Datuknya, Rasulullah Saw.

Beliau berangkat dgn diiringi rombongan yg melepas kepergiannya. Seorang Sulthon di Hadramaut, kerabat Habib tersebut, menitipkan Al-Qur’an buatan tangan yg terkenal keindahannya di jazirah arab pada saat itu utk disampaikan kepada raja Saudi.

Sesampai di Saudi, Habib tersebut disambut hangat karena statusnya sebagai tamu negara. Setelah berhaji, beliau ziarah ke makam Rasulullah Saw. Karena tak kuasa menahan kerinduannya kepada Rasulullah Saw., beliau memeluk turbah Rasulullah. Beberapa pejabat negara yg melihat hal itu mengingkari hal tersebut dan berusaha mencegahnya sambil berkata, “Ini bid’ah dan dpt membawa kita kepada syirik.” Dengan penuh adab, Habib tersebut menurut dan tak membantah satu kata pun.

Beberapa hari kemudian, Habib tersebut diundang ke jamuan makan malam raja Saudi. Pada kesempatan itu beliau menyerahkan titipan hadiah Al-Qur’an dari Sulthon Hadramaut. Saking girangnya dan dipenuhi rasa bangga, Raja Saudi mencium Al-Qur’an tersebut!

Berkatalah Sang Habib, “Jangan kau cium Qur’an tersebut. Itu dpt membawa kita kepada syirik!” Sang raja menjawab, “Bukanlah Al-Qur’an ini yg kucium, akan tetapi aku menciumnya karena ini adalah KALAMULLAH!”

Habib berkata, “Begitu pula aku, ketika aku mencium turbah Rasulullah, sesungguhnya Rasulullah-lah yg kucium! Sebagaimana seorang sahabat (Ukasyah ra.) ketika menciumi punggung Rasulullah Saw., tak lain adalah karena rasa cinta beliau kepada Rasulullah Saw. Apakah itu syirik?!”

BACA JUGA:  ROSULULLAH MENANGIS MENDENGAR CERITA ORANG INI

Tercengang sang raja tak mampu menjawab.

Kemudian Habib tersebut membaca beberapa bait syair Majnun Layla yg berbunyi,

Marortu ‘alad diyaari diyaaro layla

Uqobbilu dzal jidaari wa dzal jidaaro

Fa ma hubbud diyaar, syaghofna qolbi

Wa lakin hubbu man sakana diyaro

Aku melewati sebuah rumah, rumah si Layla

dan aku menciumi setiap dinding²nya

Bukankah karena aku mencintai sebuah rumah yg membuat hatiku hanyut dlm cinta # akan tetapi krn cintaku kpd sang penghuni rumah

ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠﻰَ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪِ، ﺍﻟْﻔَﺎﺗِﺢِ ﻟِﻤَﺎ ﺃُﻏْﻠِﻖَ ﻭَﺍﻟْﺨَﺎﺗِﻢِ ﻟِﻤَﺎ ﺳَﺒَﻖَ، ﻧَﺎﺻِﺮِ ﺍﻟْﺤَﻖِّ ﺑِﺎﻟْﺤَﻖِّ، ﻭَﺍﻟْﻬَﺎﺩِﻱ ﺇِﻟَﻰ ﺻِﺮَﺍﻃِﻚَ ﺍﻟْﻤُﺴْﺘَﻘِﻴْﻢِ ﻭَﻋَﻠﻰَ ﺁﻟِﻪِ ﺣَﻖَّ ﻗَﺪْﺭِﻩِ ﻭَﻣِﻘْﺪَﺍﺭِﻩِ ﺍﻟﻌَﻈِﻴْﻢِ