Daftar Isi
SAYYID HAMZAH SYATHO SEDAN REMBANG
Mbah Hamzah, demikian ia biasa dipanggil, merupakan penyebar agama Islam di Daerah Sedan, Rembang dan sekitarnya. Sayyid Hamzah bukan penduduk asli Sedan. Ia merupakan pendatang dari Makkah Al Mukarromah. Dari segi nasab Mbah Hamzah merupakan salah satu dzhurriyah atau keturunan Nabi Muhammad SAW.
Kedatangannya ke Sedan tak lepas dari pergolakan politik di jazirah Arab saat itu. Peristiwa kudeta berdarah terhadap pemerintahan Raja Syarif Husain oleh kelompok Baduwi Arab yang pimpinan Abdullah bin Saud yang berhaluan faham Wahabi.
Selanjutnya, dalam upaya penyebaran faham wahabi, mereka tidak segan-segan untuk menghabisi nyawa para habaib yang berhaluan ahlussunnah wal jama’ah.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Sayyid Hamzah yang juga merupakan keponakan dari Sayyid Bakir pengarang kitab I’anatut Tholibin, hijrah ke Asia Timur dengan tujuan Indonesia.
Sebelum menetap di Sedan, Sayyid Hamzah bermukim di Bandung dan Malang.
Di Sedan, Mbah Hamzah dikenal sebagai sosok yang ulet dan tekun menyebarkan ajaran Islam. Ia jua dikenal sebagai sosok yang mengayomi seluruh lapisan masyarakat, tana pandang bulu.
Puluhan surau, langgar dan masjid yang telah ia dirikan. Tak main-main, konon kabarnya masjid yang didirkannya mencapai 41 masjid. Bahkan ada yang meyebutnya 61 masjid. Wallohu a’lam.
Dan salah satu peninggalan fenomenalnya adalah Masjid Sedan yang saat ini masih kokoh berdiri. Semasa hayat, Sayyid Hamzah Syatho dikenal sangat alim. Ia menjadikan bacaan Qur’an sebagai wirid kesehariannya di manapun dan bagai manapun.
Setelah sekian lama bermukim di Sedan, Mbah Hamzah berpulang ke Rahmatullah pada tahun 1940 M dan dimakamkan di desa Demang Sedan. Kini setiap tanggal 23 Muharrom ribuan masyarakat berduyun-duyun untuk memperingati wafat sang wali. ===oleh Kang Tarom.
@khazanah_ulamarembang
In frame : Syaikhina KH. Maimoen Zubair dan Syaikhina KH. Abdurrozaq Imam dalam Haul beliau Sayyid Hamzah Syatho