Doa, nama islami
Doa

Perbedaan Wirid dan Dzikir, Terletak pada Waktu dan Tujuan

Diposting pada

Hitungan darurat

• Hitungan khusus yang berkaitan dengan saat Riyadhoh.
Hitungan ini biasanya hanya dibaca saat menjalani atau melakoni Riyadhoh, selesai riyadhoh maka jumlah itu diturunkan untuk pengamalan harian.

• Hitungan khusus yang berkaitan dengan hajat
Hanya dibaca satu kali saja dalam riyadhoh untuk mendapatkan Hajat. Ijazah jenis ini biasanya mempunyai dosis yang lumayan berat.

3. Ijazah Ghoibiyah

Ijazah jenis ini jarang diterima orang awam. Biasanya hanya diterima kalangan Khowas atau mursyid tertentu.

Setelah melampaui berbagai syarat maka bisa ditentukan apakah ijazah ini berlaku untuk dirinya sendiri atau bisa dikeluarkan kepada umat.

Ijazah jenis ini menjadi bukti akan keramatnya seorang khowas dan dekatnya maqom beliau kepada Allah Ta’ala.

Namun pada beberapa kasus ada juga orang-orang tertentu mendapatkan ijazah ghoibiyah. Dan yang terbaik adalah dipertanyakan kepada yang mengerti.

Biasanya ijazah ini akan membawa kebaikan bagi sipenerima. Baik urusan dunia dan akhiratnya. Terlebih bagi kepribadian yang bersangkutan.

BACA JUGA:  KH. SYA'RONI KUDUS MINTA IJAZAH AGAR NAIK HAJI KEPADA KH. BISRI MUSTOFA

Pasti akan mengalami perobahan kearah yang lebih agamis, santun dan terarah.

Kesimpulannya, silahkan amalkan wirid apapun, baik yang ma’tsur dengan niat itiba’ atau mengikuti perkataaan baginda Nabi SAW.

Untuk wirid Ghoir Matsur, sangat disarankan cari guru pembimbing, karena yang tahu dosis, kegunaan dan waktu pembacaan yang tepat adalah si penyusun yang sudah berlisensi dan melakukan penelitian njlimet terkait hizib yang dibuatnya dan penggantinya yang sudah diberi ijin oleh si penyusun hizib terus hingga ke bawah.

“Kemudian Nabi Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (Al Baqoroh ayat 37).

Barakallahu fiikum.

Ditulis oleh Fahd Reza
PP AL FAQIH Cemoro Songgon Banyuwangi