PENDOSA YANG MENJADI WALI ALLAH

Diposting pada

Daftar Isi

Ketika Nabi Musa sampai di tempat di mana mayat tersebut berada. Dan setelah mendengar persaksian seluruh penduduk tentang kefasikan orang tersebut. Maka nabi Musa pun bermunajat kepada Tuhan-Nya dengan berkata: “Ya Allah, Engkau memerintahkan aku untuk mengurus mayatnya. Padahal semua orang telah menjadi saksi atas kejahatannya, maka Engkau lebih tahu tentang hal yang baik dan yang jelek.”

Kemudian Allah berfirman: “Wahai Musa, benarlah kata-kata kaummu tentang perilaku lelaki ini semasa hidup. Namun, ketika dia menghampiri ajalnya, dia minta syafa’at kepadaku dengan tiga perkara yang jika semua orang yang berdosa memohon dengan tiga perkara ini, pasti Aku akan mengampuninya.

“Ya Allah, apakah tiga perkara itu?” tanya Nabi Musa.

Allah berfirman: “Ketika dia di ambang kematiannya,

1) Dia Benci Kemaksiatan Dalam Hati

Dia berkata: “Ya Tuhanku, Engkau tahu akan diriku, penuh dengan kemaksiatan, sedangkan sesungguhnya dalam hatiku aku sangat benci kepada kemaksiatan. Tetapi walau aku membencinya, aku tetap melakukan ma’siyat karena terkumpul dalam jiwaku tiga hal yaitu:
hawa nafsuku,
teman yang jahat dan
Iblis yang laknat.

Tiga hal inilah yang menyebabku terjatuh dalam kemaksiatan, sesungguhnya Engkau lebih tahu daripada apa yang aku ucapkan, maka ampunilah aku.”

BACA JUGA:  Waliyullah yang pernah diajak berdialog langsung oleh Allah

2) Mencintai Orang Soleh

Dia berkata: “Ya Allah, Engkau tahu diriku penuh dengan kemaksiatan. Dan tempat aku ialah bersama orang fasik. Tetapi aku amat mengasihi orang-orang yang soleh walau aku bukan dari kalangan mereka. Dan sebenarnya aku lebih suka duduk bersama mereka daripada bersama orang fasik. Aku benci kefasikan walau aku adalah ahli fasik.”

3) Mengharap Rahmat Allah Dan Tidak Berputus Asa

Dia berkata: “Ya Allah, jika dengan meminta untuk dimasukkan ke dalam syurga itu akan mengurangkan kerajaan-Mu, sudah pasti aku tidak akan memintanya. Jika bukan Engkau yang mengasihaniku maka siapakah yag akan mengasihaniku?”