Daftar Isi
PARA JIN YANG SHALAT TAHAJJUD
Jin ada yg kafir dan ada yg mukmin. Jin yang mukmin bisa juga (dimungkinkan) melakukan ibadah bersama2 dgn manusia. Banyak para ulama yg mengatakan bahwa ketika shalat malam maka dibelakangnya diikuti jin, untuk ikut berjamaah.
Jin juga mendengarkan Al-Quran apabila kitab itu dibacakan oleh manusia, terutama oleh kyai di waktu malam yg sunyi. Bahkan tak sedikit para kyai di Negara kita ini yg mempunyai santri jin. Anak2 jin mukmin disekolahkan ke kyai itu dgn maksud menimba ilmu pengetahuan agama.
Perilaku jin yang sesuai dengan manusia
Seperti halnya orang baik yg gemar berkawan dgn orang yg baik pula. Maka hal tersebut juga berlaku pada jin. Kaum tak kasat mata itu juga tinggal bersama orang2 yg sekiranya memiliki perilaku yg tak jauh berbeda. Misalnya saja, jin sesat yg tinggal bersama di rumah para penjahat atau sebaliknya.
Sebaliknya, jin muslim akan memilih tinggal di rumah-rumah orang yg taat beribadah seperti pondok pesantren, rumah ustadz, atau manusia yang ahli ibadah. Rumah yg ditempati untuk sholat juga pasti akan digunakan oleh jin, kita berdampingan meski manusia tidak bisa melihatnya.
Sebenarnya fenomena jin yg ngikut sholat ini adalah hal yg biasa. Pasalnya, sama seperti kita yg muslim, bangsa halus ini juga dikenai kewajiban beribadah, terutama sholat. Hal ini juga tersemat dalam Al-Qur’an surat Az Zariyah ayat 56 yg berbunyi, “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”..
Jadi, tak perlu merasa aneh ketika kita beribadah kemudian secara tiba2 kok ada yg ikut gerakan. Mereka sama seperti kita yg juga melakukan sholat. Tapi, memang sih, tiba2 mendapati kejadian macam begitu bikin jantung copot dan bulu kuduk merinding.
Tersebutlah dalam suatu riwayat bahwa suatu hari Rasulullah bersama sahabat2nya pergi ke pasar Ukaz. Saat itu ia menjumpai setan2 yg membawa berita dari langit dan terkirim juga pancaran api. Namun setan2 yg membawa kabar dari langit itu secepat kilat kembali lagi menemui kaumnya.
Mengapa kalian tergopoh2? tanya diantara kaum setan itu. Berita kita terhalang karena tidak sampai ke bumi, jawab setan yg telah kembali tersebut.
Berita dari langit terhalang karena mungkin ada suatu kegiatan atau peristiwa yg menghalang2inya. Untuk itu cobalah kalian memeriksa ke segala penjuru dunia, dan berkelilinglah ke penjuru barat dan timur! perintah iblis kepada anak buahnya.
Maka setan2 (tentara Iblis) itu pun berkeliling ke penjuru barat dan timur. Mereka melintasi jalan Thiamah lewat di mana Nabi Muhammad sedang mengerjakan shalat subuh bersama para sahabat. Saat itu Rasulullah membacakan ayat2 Al-Quran dan setan2 itu mendengarkan. Setelah ayat Al-Quran itu selesai dibaca maka setan berkata kepada temannya, Kiranya inilah yg menyebabkan kita semua terhalang mendapatkan berita langit.
Kemudian setan2 itu kembali kepada kaumnya seraya berkata: Wahai kaum kami, kita telah mendengarkan Al-Quran yg amat mengagumkan dibaca. Ia memberi petunjuk kepada kebenaran, maka kitapun harus beriman kepadanya dan kita tidak akan menyekutukan sesuatu pun dgn tuhan kita!
Sesungguhnya Nabi tidak mengetahui kalau jin2 itu mendengarkan bacaan Al-Quran yg beliau lakukan. Namun karena Allah berfirman: yg artinya Katakanlah (wahai Muhammad) Telah diwahyukan kepadaku bahwatelah mendengar sekelompok jin akan bacaan Al-Quran.
Sahibul hikayat menerangkan bahwa suatu ketika Shofwan bin Mahrozi Al Mazini pernah sembahyang malam (tahajud). Tiba2 terdengar di belakangnya suara rebut2. Hal ini membuat Shofwan jadi tidak tenang. Namun tiba2 ada suara yg menyerukan kepada dirinya: Wahai hamba Tuhan, janganlah engkau merasa takut kami adalah saudara2 sendiri yg ingin beribadah bersamamu. Yakni shalat tahajud.Setelah itu ia merasa tenang kembali.
Suatu ketika jin Ifrit datang dan berusaha membatalkan shalat Rasulullah. Sebab saat itu Rasulullah sedang melakukan shalat. Tetapi Rasulullah tak tergoda sama sekali bahkan bisa memegang jin Ifrit tadi. Rasulullah bermaksud mengikat pada tiang masjid namun dibatalkan dan jin Ifrit itu pun dilepaskan.
Cerita ini bersumber dari sabdanya sendiri yg diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra sebagai berikut: “Sesungguhnya Ifrit berusaha dgn penuh kesungguhan untuk membatalkan shalatku. Tetapi Allah Swt memberikan kemenangan kepadaku atasnya (atas godaan tersebut). Dengan demikian aku dapat menolaknya dgn keras. Setelah aku dapat memegangnya aku bermaksud mengikatnya pada tiang masjid sehingga kamu semua dapat melihat jin Ifrit itu. Tetapi tiba2 aku teringat doa sahabatku Nabi Sulaiman: Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkan kepadaku kerajaan yg tidak dimiliki oleh seorang jua pun sesudahku. Maka jin yg kupegang itu kulepaskan.
Dari hadits dan riwayat diatas maka tidak menutup kemungkinan apabila jin yg mukmin mengikuti kita shalat dibelakang. Lalu bagaimana hukumnya jika jin turut beribadah bersama manusia? Apabila suatu ketika jin ikut bersembahyang jamaah dengan manusia maka hukumnya boleh atau sah.
Sebab suatu waktu (suatu ketika) Nabi Muhammad ditanya oleh jin: Bagimana keadaan kami yg ingin melakukan sembahyang bersamamu di masjidmu, sedangkan kami jauh dari masjidmu wahai Rasulullah? Dari pertanyaan itu maka turunlah firman Allah kepada Nabi Muhammad: Dan sesungguhnya masjid2 itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun didalamnya disamping (menyembah) Allah. (QS. Al-Jin : 18)
Riwayat tersebut diatas yakni pertanyaan jin kepada Rasulullah itu dirawikan oleh Said bin Jubair. Dan dari Ibnu Masud bahwasanya ia mengisahkan pertemuan jin dgn Rasulullah ketika melakukan shalat. Diantara cuplikan kisah yg diceritakan Ibnu Masud adalah sebagai berikut:
Ketika pertemuan dgn jin itu berlangsung sampai selesai, maka ada dua orang diantara mereka tertinggal. Lalu berkata kepada Rasulullah:Wahai Rasulullah kami ingin melakukan shalat subuh bersamamu.
Apakah engkau membawa air? tanya Rasulullah kepada Ibnu Masud seraya mengalihkan pandangannya.
Tidak ada air ya Rasulullah, yg ada satu bejana yg berisi anggur, jawab Ibnu Masud. Buah yg bagus dan air yg suci dan mensucikan, gumam Rasulullah. Lantas beliau berwudlu dari air itu dan melakukan shalat.
Setelah beliau melakukan shalat lantas ada dua orang yg meminta harta benda sebagai bekal mereka.Apakah belum kuperintahkan untuk mengambil sesuatu yg baik bagimu sebagai bekalmu dan kaummu? tanya Rasulullah pada dua orang tadi.
Benar ya Rasulullah, tetapi kami ingin sekali melaksanakan shalat bersamamu, jawab diantara salah satu orang tersebut.
Dari daerah mana engkau berasal? tanya Rasulullah.
Dari daerah Nashibin, jawab orang itu, maka Rasulullah pun bersabda:Berbahagialah sekali dua orang jin ini dan kaumnya, dan diperintahkan kepada mereka untuk menjadikan kotoran tulang sebagai makanan dan lauknya dan melarang bersuci dgn tulang dan kotoran.
Dengan demikian maka jelaslah bahwa jin itu shalat bersama manusia (kadangkala). Dan hukumnya adalah syah. Jin yg demikian ini berarti jin yg mukmin. Namun adapula jin yg jahat dan kafir. Jin yg jahat dan kafir inilah cikal bakal sebagai pembantu dukun dan tukang sihir untuk mencelakakan dan mengganggu manusia. Jin kafir adalah suatu tenaga2 yg terampil dan sangat cocok sebagai persekutuan dalam ilmu perdukunan.
Jin yg kafir derajatnya sama dgn Iblis atau setan. Dimana pekerjaannya hanya suka menimbulkan kerusakan2. Mereka senang melanggar aturan2 yg telah ditetapkan oleh Allah. Jin2 yg sudah demikian ini akan bersekutu dan bekerja sama dgn dukun2, serta ahli sihir untuk membantu pekerjaannya. Jin ini akan mau diperintahkan dan diminta tolong untuk mengintip rahasia dunia yg berada di langit. Jin yg demikian ini tak segan2 dan tak akan membantah perintah dukun dalam mencabut nyawa manusia dan mencelakakannya.
Jin kafir senang mengganggu, menyusup pada jiwa raga agar keluarganya menjadi tidak tenang. Cara lain yg sering dilakukan jin ialah dgn memukul, menjerumuskan ketika seseorang sedang berjalan dan membuat ketakutan agar manusia jadi stres. Bahkan jin juga bisa atau mau disuruh mencuri barang-barang milik orang lain.
SARRI BIN ISMAIL berkisah mengenai Yazid Ar Ruqasyi, ulama dan hali ibadah kala itu, bahwa para jin bermakum kepada beliau untuk shalat tahajjud dan menyimak bacaan Al Qur`an beliau.
Sarri pun bertanya kepada Yazid, bagaimana beliau tahu bahwa para jin itu bermakmum dan menyimak bacaan beliau. Yazin pun menjawab, bahwa tiap kali beliau bangun malam selalu mendengar suara keributan di dalam rumah beliau, sampai suatu saat beliau dihinggapi ketakutan. Di saat itu ada suara,”Jangan cemas wahai Abu Abdullah, sesungguhnya kami adalah saudara Anda, kami bangun untuk bertahajjud sebagaimana engkau bangun dan shalat”.
Setelah itu, Yazid Ar Ruqasyi pun terbiasa dengan suara2 keributan yg terdengar di saat beliau bangun di malam hari untuk bertahajjud. (kitab Shifat Ash Shfwah, 4/308)
Ahli Tahajud Digoda Ular
Seribu satu cara setan menggoda umat Islam, baik dgn menampakkan dirinya maupun dengan sesuatu yang menyilaukan mata manusia. Hal ini dilakukan setan saat menggoda ahli shalat tahajud agar menghentikan kebiasaannya.
Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa Amir bin Abdi Qais senantiasa shalat tahajud di malam hari dan berpuasa pada siang harinya. Melihat ahli ibadah itu begitu khusyuk shalat tahajud, Iblis berinisiatif mengganggunya. Ia tidak rela jika Amir istiqamah dalam menjalankan shalat tahajud itu.
Maka pada suatu malam ketika Amir tengah melakukan tahajud, Iblis datang mengganggu dgn menjelma menjadi seekor ular, dan ular itu berada di tempat sujud Amir.
Alqamah bin Mursyid berkata bahwa ia melihat ular masuk lewat gamis bagian bawah Amir ketika Amir shalat tahajud lalu keluar melalui lengan bajunya. Namun Alqamah merasa heran karena seolah Amir merasa tak terganggu sedikitpun atas keberadaan ular itu.
Ular Jelmaan
Keesokan harinya, Alqamah bertanya kepada Amir perihal ular yg dilihatnya semalam.
“Mengapa tidak engkau singkirkan ular itu?” tanyanya.
“Demi Allah, aku benar2 malu di hadapan Allah SWT dan demi Allah aku tidak melihat ular itu ketika ia masuk maupun keluar,” jawab Amir.
Lalu seseorang mengomentari kekhusyukannya dalam shalat tahajud, dan ia berkata bahwa dgn kekhusyukan itu maka Amir dapat menggapai surga dgn mudah. Namun Amir tidak mau menerima pujian itu.
Seseorang yg lain berkata bahwa suatu saat Amir sakit dan menagis.
“Apa yg membuat kamu menangis, padahal kamu sudah seperti itu (ahli ibadah)?” kata orang tersebut.
“Siapakah yg lebih berhak menangis selain aku? Padahal aku tahu perjalananku sangat jauh sementara bekal yang aku bawa sangat sedikit? Aku berada dalam perjalanan penuh pendakian dan jalan menurun, apakah perjalananku ini menuju surga atau neraka, sama sekali aku tidak tahu kemanakah tempat kembaliku kelak,” jawabnya.
Kisah Iblis yg menjelma menjadi seekor ular ini terdapat dalam kitab Al-Hilyah karya Imam Al-Ajurri (Syaikh Muhammad bin Al Husein bin Abdillah Al-Baghdadi Al-Ajurri, Wafat 320 H)
Dari penjelasan di atas, kita tak perlu lagi merasa resah jika merasakan fenomena aneh sedang melaksanakan sholat. Jin juga sama seperti kita yg butuh beribadah. Dan mereka pasti punya alasan baik kenapa sampai berjamaah dengan kita. Namun, seandainya tetap takut, solusinya ya kita sholat berjamaah.
https://m.hidayatullah.com
https://m.inilah.com
http://hikmahibadah.blogspot.com
https://www.boombastis.com