Daftar Isi
SANG NAGA RAJA Pamengku ring Bhumi Nusantara
Konon siluman naga terbesar adalah NAGA RAJA, penjaga istana Dahyang Kinasih : Nyai Ageng Kencana Rukmi …
Ketika kawasan Nusantara diusik, adalah tugas sang Nagaraja untuk mengatasinya.
Tapi bila keadaan tenang, sang naga ditidurkan di salah satu goa di pesisir selatan Jawa yang menghadap langsung deburan keras gelombang Samudra Indonesia. Karena bila tidak tidur, perangainya sangat ganas dan sejarah mencatatnya sebagai pemegang rekor menghisap darah para korbannya.
Kemarin ketika saya menjenguk sang bibi Nyai Ageng Kencana Rukmi di istana Sela Matangkep dekat Nusa Kambangan, mau tidak mau melewati goa pengawal istananya yang sangat menyeramkan itu.
Seluruh bagian goa terbuat dari batu mirah menyala dan dihiasi kolam bertingkat tiga yang mengalirkan darah dari para korban sang naga : para pengkhianat bumi Pertiwi dan Pengusik Kawasan Nusantara.
Sudah beberapa kali saya berkunjung melewati pos pengawal ini, tapi tetap saja suasana seram gagal saya taklukan.
Apalagi di tengah balairung goa ada mahluk menakutkan sangat besar menggulung badan dengan kepala tegak, hitam berlumut dengan sisik kemilau.
Diam membatu karena tidur bertapa, hanya dengus lembut yang ditandai kabut tipis dihidung sang mahluk yang menjadi tanda bahwa ini mahluk hidup bukannya arca.
Saat kemarin saya berkunjung, ada yang aneh disini. Posisi sang naga tetap seperti sebelumnya, tapi lengkap memakai tanda kebesarannya berupa mahkota, sumping dan sampir dada.
Bahkan ketika saya lewat didepannya, kelopak mata sang naga pelan terbuka. Menunjukkan kornea mata berwarna hijau kebiruan yang tajam seakan mampu menghipnotis semesta.
Mahluk perkasa yang ditugaskan secara khusus oleh Gusti Ratu Ayu Kencanasari penguasa keghaiban Jawadwipa mengawal dahyang kinasihnya Nyai Ageng Kencana Rukmi.
Tergetar keras ketika tatapan kami beradu, dan sang naga lalu menundukkan kepala karena tahu yang hadir adalah bagian kerabat Jalasutra.
Tak bisa saya pungkiri gundahnya hati ini, bukan takut pada sang mahluk besar didepan mata tapi kepada skenario takdir besar yang membangunkannya.