Pengertian Mukjizat, Karamah, Ma’unah, dan Irhas ~ Rasulullah merupakan utusan Allah yang membawa ajaran-ajaran iman dan ibadah serta ditugasi untuk menyampaikan risalah tersebut kepada segenap manusia. Dan sudah menjadi fitrah bahwa sikap manusia terhadap ajaran tersebut adalah ada yang menerima dan ada yang menolak. Orang-orang yang menerima dan beriman terhadap ajaran para nabi dan rasulullah adalah semata-mata karena hidayah dari Allah. Sedangkan penolakan orang-orang kafir adalah karena kesombongan dan penyakit yang ada dalam hati mereka.
Pengertian Mukjizat, Karamah, Ma’unah, dan Irhas
1. Pengertian MUKJIZAT
Secara bahasa, mukjizat berasal dari kata mukjiz yang berarti sesuatu yang melemahkan atau mengalahkan. Sedangkan menurut istilah, Mukjizat berarti sesuatu yang luar biasa yang terjadi pada diri nabi atau Rasulullah. Dalam rangka membuktikan bahwa dirinya adalah nabi atau rasul Allah yang tidak dapat ditiru oleh siapapun. Seorang nabi dan rasul menampakkan mukjizatnya hanya pada saat-saat yang sangat di butuhkan.
Mukjizat bukan sesuatu untuk ditiru atau diupayakan untuk bisa dikerjakan. Tidak ada perintah kepada kita untuk berusaha meniru atau menaklukkan mukjizat yang pernah diberikan kepada para nabi dan rasul.
Mukjizat merupakan sarana untuk membuktikan betapaa lemahnya manusia dan betapa maha agungnya Allah swt.
Setiap muslim wajib mempercayai adanya mukjizat yang dimiliki nabi dan rasul. Mengingkari adanya mukjizat para nabi dan rasul hukumnya kafir. Sama halnya mengingkari ayat-ayat yang ada di dalam Al- Qur’an. Mukjizat merupakan kekuasaan dan kehendak Allah, bahkan rasul pun tidak memiliki hak untuk menunjukkan suatu mukjizat tanpa izin dari Allah.
” Dan sesungguhnya, kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan kami memberikan kepada mereka istri-istri dan keturunan. Dan tidak ada hak bagi seorang rasul mendatangkan suatu ayat (MUKJIZAT) melainkan dengan seizin Allah. Bagi tiap-tiap masa ada kitab (yang tertentu). ” (Q.S. Ar Ra’d [13] : 38)
Ayat ini diturunkan dengan tujuan, pertama-tama untuk membantah ejekan-ejekan terhadap Nabi Muhammad saw. dari pihak musuh-musuh beliau, karena hal itu merendahkan martabat kenabian. Keduanya untuk membentah pendapat mereka bahwa seorang Rasul itu dapat melakukan mukjizatyang diberikan Allah kepada Rasul-Nya bilamana diperlukan, buka untuk dijadikan permainan. Bagi tiap-iap Rasul itu ada kitabnya yang sesuai dengan keadaan masanya.
Sifat mukjizat adalah berbeda-beda antara para nabi dan rasul. Meski demikian mukjizat-mukjizat tersebut dapat dibagi dalam beberapa macam, yaitu :
a. Mukjizat Kauniyah
Mukjizat kauniyah adalah mukjizat yang berupa peristiwa alam. Contohnya, terbelahnya laut akibat pukulan tongkat nabi Musa as. dan dibelahnya bulan menjadi dua oleh nabi Muhammad saw.
b. Mukjizat Salbiyah atau Tarkiyah
Yaitu mukjizat yang membuat sesuatu tidak berdaya, seperti nabi Ibrahim As. yang mampu menghilangkan daya bakar api sehingga ia tidak terbakar ketika dihukum oleh Raja Namrud karena menghancurkan semua berhala sesembahan.
c. Mukjizat Syahsiyah atau Fi’liyah
Yaitu mukjizat yang terpancar dari tubuh rasul sendiri. Contohnya, memancarkan cahaya dari tangan nabi Musa as. dan keluar air dari celah-celah jemari Nabi Muhammad saw.
d. Mukjizat Aqliyah
Mukjizat aqliyah adalah mukjizat yang masuk akal, yaitu Al-Qur’an
2. Pengertian KARAMAH
Menurut bahasa, karamah berarti kemiliaan, anugerah dan keluhuran. Karamah adalah anugerah berkat ketaatan kepada Allah swt yang diberikan kepada hamba yang sholeh. Salah satu tolak ukur karamah adalah bahwa orang yang diberi karamah merupakan orang yang sholeh dan baik dalam agamanya, dan juga memiliki iman yang kuat kepada Allah swt. dan juga melakukan sunah-sunah rasulullah serta mengamalkan syariat islam dengan baik kepada orang lain.
Hamba yang sholeh inilah yang Allah berikan kemuliaan [KARAMAH] berupa hal-hal yang diluar kebiasaan umumnya. Kemuliaan itu datang dari Allah swt sebagai bentuk penghargaan atau hadiah atas ketaatan pada aturan Allah. Sebagai catatan, karamah semata-mata datang begitu saja dari Allah swt. Orang yang mendapatkanya bisa jadi sama sekali tidak menyadarinya bahwa Allah telah memberikan sesuaitu yang luar biasa tersebut [KARAMAH].
Berikut ini adalah contoh-contoh dari KARAMAH
a. Allah sebagai saksi dan penjamin
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, dari Rasulullah saw. . Beliau bercerita “Sesungguhnya ada seorang Bani Israil yang memohon kepada Bani israil lainnya untuk meminjaminya uang seribu dinar.
Orang yang meminjam berkata ” Datanglah saksi-saksi, aku ingin mempersaksikan peminjaman ini kepada mereka”
Peminjam berkata “Cukuplah Allah sebagai saksinya”
Orang yang meminjam berkata “ Datanglah seorang penjamin”
Peminjam berkata ” Cukuplah Allah sebagai penjamin”
Orang yang meminjam berkata ” kamu benar”
b. Kejadian yang dialami Nabi Sulaiman as.
Ketika Nabi Sulaiman as. sedang berhadapan dengan para tentaranya yang terdiri dari atas manusia, hewan, dan jin, ada seorang berilmu berkata kepada Nabi Sulaiman as. Perkataan orang berilmu tersebut diabadikan oleh Allah dalam firmannya sebagai berikut.
“Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AL KITAB: “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip”. Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak dihadapanya, ia pun berkata : ” Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba akuapakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya) Dan barang siapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barang siapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya lagi Mahamulia” ( Q.S. An-Naml [27] : 40)
c. Kejadian yang dialami para sahabat Rasulullah
Para sahabat Rasulullah juga banyak yang dianugrahi karamah oleh Allah SWT. diantaranya mereka adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab , Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
- Karamah yang dimiliki Abu Bakar Ash-Shiddiq, antara lain dapat mengetahui jika waktu kematiannya sudah dekat dan mampu mengetahui jenis kelamin anaknya yang masih di dalam kandungan.
- Karamah yang dimiliki Umar bin Khattab, di antaranya bisa bicara dengan mayat yang ada di dalam kubur dan menghentikan gempa bumi.
- Karamah yang dimiliki oleh Utsman bin Affan, antara lain beliau mengetahui apa yang telah dilakukan orang lain.
- Karamah yang dimiliki Ali bin Abi Thalib, antara lain bisa menyabung kembali tangan yang telah putus.
3. Ma’unah
4. Irhas
Hikmah Adanya Mukjizat , Karamah , Mau’nah dan Irhas
- Semakin menguatkan bukti-bukti kenabian
- Menambah keimanan dalam hati orang-orang mukmin.
- Membuktikan bahwa para Nabi dan orang-orang pilihan hanya manusia biasa, sedangkan kekuatan hanya milik Allah swt semata.
Persamaan Mukjizat, Karamah, Mau’nah dan Irhas
- Terjadi atas kehendak Allah swt.
- Merupakan kejadian yang luar biasa yang tidak masuk akal.
- Tidak dapat dipelajari dan direncanakan, bahkan tidak dapat terjadi berulang-ulang pada manusia.
- Diberikan untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi atau untuk memenuhi permintaan mereka.
Perbedaan Mukjizat, Karamah, Mau’nah dan Irhas
- Mukjizat diberikan kepada para Nabi dan Rasul, sedangkan Karamah, Mau’nah dan Irhas dapat diberikan kepada selain Nabi dan Rasul.
- Fungsi Mukjizat adalah melemahkan musuh dan membenarkan kebaikan, sedangkan fungsi Karamah, Mau’nah dan Irhas adalah untuk mengatasi kesulitan dan permasalahan atau memenuhi doa orang yang memintanya.