wali paidi,Wali-Wali Allah,Uwais,Uwais alQorni,Dzikir,wali,Mukjizat, Karamah, Ma'unah,,Irhas

MATAHARI DITAHAN TERBENAM UNTUK NABI YUSYA’ BIN NUN ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺴَّﻠَﺎﻡُ

Diposting pada

Daftar Isi

MATAHARI DITAHAN TERBENAM UNTUK NABI YUSYA’ BIN NUN ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺴَّﻠَﺎﻡُ

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪ
“Sang Penakluk Baitul Maqdis”
Nabi Musa ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺴَّﻠَﺎﻡُ memiliki seorang murid yang menemaninya mencari Ilmu.
Dia adalah Yusya’ Bin Nun ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺴَّﻠَﺎﻡُ , dan Allah ﷻ memberikan hikmah kenabian dan
mukjizat yang nyata kepadanya. Setelah Nabi Musa ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺴَّﻠَﺎﻡُ wafat,
Nabi Yusya’ bin Nun ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺴَّﻠَﺎﻡُ membawa Bani Israil ke luar dari padang pasir.
Mereka berjalan hingga menyeberangi sungai Yordania dan akhirnya sampai di kota Jerica.
Kota Jerica adalah sebuah kota yang mempunyai pagar dan pintu gerbang yang kuat.
Bangunan-bangunan di dalamnya tinggi-tinggi serta berpenduduk padat.
Nabi Yusya’ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺴَّﻠَﺎﻡُ dan Bani Israil yang bersamanya,
mengepung kota tersebut sampai enam bulan lamanya.
Suatu hari, mereka bersepakat untuk menyerbu ke dalam.
Diiringi dengan suara terompet dan pekikan takbir, dan dengan satu semangat yang kuat,
mereka pun berhasil menghancurkan pagar pembatas kota, kemudian memasukinya.
Di situ mereka mengambil harta rampasan dan m3m_8u_nuh dua belas ribu musuh.
Mereka juga memerangi sejumlah raja yang berkuasa.
Mereka berhasil mengalahkan sebelas raja dan raja-raja yang berkuasa di Syam.
Hari itu hari Jum’at, peperangan belum juga usai, sementara matahari sudah hampir terbenam.
Berarti hari Jum’at akan berlalu, dan hari Sabtu akan tiba.
Padahal, menurut syari’at pada saat itu, pada Sabtu dilarang melakukan peperangan.
Oleh karena itu Nabi Yusya’ bin Nun ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺴَّﻠَﺎﻡُ berkata:
“Wahai matahari, sesungguhnya engkau hanya mengikuti perintah Allah ﷻ , begitu pula aku.
Aku bersujud mengikuti perintahNya.
Ya Allah ﷻ, tahanlah matahari itu untukku agar tidak terbenam dulu!”.
Maka Allah ﷻ menahan matahari agar tidak terbenam sampai dia berhasil
menaklukkan negeri ini dan memerintahkan bulan agar tidak menampakkan dirinya.
Dari Abu Hurairah ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ , dia berkata, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, yang artinya:
“Sesungguhnya matahari itu tidak pernah tertahan tidak terbenam hanya karena
seorang manusia kecuali untuk Yusya’.
Yakni pada malam-malam dia berjalan ke Baitul Maqdis (untuk jihad).’”
(HR: Ahmad dan sanad-nya sesuai dengan syarat Al-Bukhari).
Akhirnya Nabi Yusya’ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺴَّﻠَﺎﻡُ dan kaumnya berhasil memerangi dan menguasai kota tersebut.
Setelah itu Nabi Yusya’ bin Nun ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺴَّﻠَﺎﻡُ memerintahkan kaumnya untuk mengumpulkan
harta rampasan perang untuk dibakar. Namun api tidak mau membakarnya.
Lalu Beliau ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺴَّﻠَﺎﻡُ meminta sumpah kepada kaumnya.
Dan akhirnya diketahui ternyata ada dari kaumnya yang berkhianat dengan
menyembunyikan emas sebesar kepala sapi.
Akhirnya orang-orang yang berkhianat mengembalikan apa yang mereka curi
dari harta rampasan perang itu.
Kemudian dikumpulkan dengan harta rampasan perang lainnya.
Barulah kemudian api mau membakarnya.
Demikian syariat yang dibawa oleh Nabi sebelum Nabi Muhammad ﷺ .
Yaitu tidak boleh mengambil harta rampasan perang.
Dan Allah ﷻ menyempurnakan Syariat Nya dengan memperbolehkan bagi Rasulullah ﷺ
untuk mengambil rampasan perang agar dapat diambil manfaat yang banyak
dari harta rampasan perang itu.
Setelah Baitul Maqdis dapat dikuasai oleh Bani Israil,
maka mereka hidup di dalamnya dan di antara mereka ada Nabi Yusya’ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺴَّﻠَﺎﻡُ yang
memerintah mereka dengan Kitab Allah ﷻ, Taurat, sampai akhir hayatnya.
Dia kembali ke hadirat Allah ﷻ saat berumur seratus dua puluh tujuh tahun,
dan masa hidupnya setelah wafatnya Nabi Musa ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺴَّﻠَﺎﻡُ adalah dua puluh tujuh tahun.
Catatan :
Nabi Yusya’ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺴَّﻠَﺎﻡُ ., atau Joshua (dalam Bahasa Inggris), atau Yehoshu (Bahasa Ibrani),
atau Isho (Bahasa Aramaic)
Semoga bermanfaat

BACA JUGA:  KISAH NABI IBRAHIM DIDATANGI MALAIKAT YANG MENYAMAR