KISAH SUFI: GERBANG SURGA

Diposting pada

Daftar Isi

Idries Shah dalam bukunya berjudul “Tales of The Dervishes” menukil kisah yang merupakan bahan ajaran darwis yang disukai, kadang-kadang disebut ‘Perumpamaan tentang Kurangnya Perhatian.’

Walaupun dikenal sebagai cerita rakyat, menurut Idries Shah, asal usul kisah ini tidak diketahui. “Beberapa orang menganggapnya berasal dari Hadrat Ali , khalifah keempat. Yang lain mengatakan bahwa kisah ini begitu penting sehingga disampaikan oleh Nabi sendiri, secara rahasia,” ujarnya.

Yang pasti, kata Idries Shah, kisah ini tidak ditemukan dalam Hadits Nabi yang sahih.

Di sisi lain, Idries Shah, menjelaskan bentuk sastra yang ditampilkan dalam kisah ini berasal dari karya seorang darwis tak dikenal dari abad ketujuh belas, Amil-Baba, yang naskah-naskahnya menekankan bahwa ‘pengarang sejati adalah dia yang karangannya tanpa nama karena dengan cara itu tak ada yang berdiri di antara pelajar dan yang dipelajarinya.’ Berikut kisah tersebut:

Zaman dahulu ada seorang lelaki baik hati. Ia telah menjalani hidupnya dengan melakukan segala hal yang memungkinkan orang masuk surga. Ia menolong orang miskin, mengasihi sesamanya, dan melayani mereka.

Mengingat pentingnya kesabaran, ia bertahan menanggung kesulitan besar yang terkadang tak terduga, dan sering kali ini dilakukannya demi kebahagian orang lain.

Ia pun berkelana ke berbagai tempat untuk mendapatkan pengetahuan. Kerendahan hati dan perilakunya yang pantas ditiru dikenal dari Timur ke Barat dan dari Utara ke Selatan; orang-orang memujinya sebagai seorang bijaksana dan warga yang baik.

BACA JUGA:  IBRAHIM AL DASUQI, PENDIRI THORIQOH BIRHAMIYYAH

Segala kebajikan ia jalankan kapan pun ia ingat untuk melakukannya. Namun, ia mempunyai satu kekurangan yaitu kurang perhatian.

Kecenderungan ini memang tidak begitu kuat, ia menyadarinya, dan bila dibandingkan dengan semua kelebihanya, kekurangan itu sungguh hanyalah cacat kecil saja.

Ada sejumlah orang miskin yang belum ditolongnya, sebab dari waktu ke waktu ia kurang perhatian terhadap kebutuhan mereka. Cinta kasih dan pelayanan pun kadang terlupakan apabila apa yang dipikirkannya adalah keperluan atau hasrat pribadi yang muncul dalam dirinya.