Kisah Mistis Iin Pita Puspita, Menikah dengan Pria Penghuni Kota Jin Wentira Sulteng

Diposting pada

Daftar Isi

Kisah mistis tentang Kota Gaib Wentira, kembali hebohkan masyarakat Sulawesi Tengah.

Beredar kabar seorang gadis bernama Iin Pita Puspita, berusia 22 tahun menikah dengan pemuda dari Kota Uwentira atau dikenal dengan Wentira.

Hal tersebut di ceritakan melalui kanal YouTube India misteripedia.

Iin merupakan gadisperawan, warga Desa Sidera, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulteng.

Menurut cerita yang beredar Iin meninggalkan keluarganya sejak tahun 2015, dan hingga saat ini belum juga kembali.

Misteri Iin yang menikah dengan penghuni Wentira menjadi cerita masyarakat dari mulut ke mulut.

Kota Wentira atau kota gaib merupakan sebuah wilayah yang dihuni oleh para jin, dan sering kali disebut kerajaan jin dengan kehidupan yang modern, serta warga yang makmur dan kaya raya.

Namun secara kasat mata wilayah Wentira adalah pegunungan atau hujan belantara.

Berdasarkan cerita yang beredar wujud penghuni Wentira layaknya seperti manusia pada umumnya, perbedaannya hanya ada pada gadis tengah bibir.

Penghuni Wentira tidak memiliki garis tengah bibir, sedangkan manusia biasa memilikinya.

Sebelumnya meninggalkan rumah menuju Wentira, pada Senin, 14 Desember 2015, Iin mulai bertingkah aneh.

Sikap dan tutur katanya sudah tidak seperti biasanya.

BACA JUGA:  GUS YAHYA KHOLIL STAQUF DIDORONG JIN WANITA SEJAUH 35 KM

Iin meninggalkan rumah pada pukul 10.15 WITA diantar oleh pamannya bernama Ardin dengan sepeda motor, menuju wilayah perkebunan kopi.

Jarak antara tempat tinggal Iin dengan Wentira 10 kilometer. Pukul 11.00 WITA Iin harus tiba disana.

Iin mengatakan pada Ardin bahwa dia telah menikah dan akan masuk ke hutan belantara tersebut.

Menurutnya, dia dinikahkan oleh sosok bernama Nenek Ranten, yang juga merupakan penghuni Wentira.

Semua perhiasan Iin dilepaskan dan diberikan pada sang paman, Iin hanya menggunakan pakaian di badan.

Iin lalu menuju tangga semen, lokasi yang disebut sebagai gerbang gaib menuju Kota Wentira.

Ardin yang menyaksikan semua itu tidak habis pikir, dan mengira hanya halusinasi belaka.

Usai mengantar Iin, Ardin lalu pulang dan menceritakan semuanya pada orang tua Iin.

Tetangga sebelah rumah orang tua Iin, sempat dititipkan amanah, bahwa kelak ketika dia pergi agar dibuat acara tahlilan, serta mengirim doa untuknya dirinya.