KISAH KAROMAH WALIYULLAH KH SAID BIN KH ARMIA TEGAL

Diposting pada

Daftar Isi

Beliau al-Habib Abdurrahman Bilfaqih memberikan alasan karena untuk mengenang perjuangan KH. Armia dalam mensyiarkan Agama Allah terutama ilmu-ilmu Tauhid.KH. Hasani bin KH. Said pernah bercerita bahwa al-‘Allamah Syekh Ali Basalamah Mursyid Thariqat Tijaniyyah dari Jatibarang, Brebes, Jawa Tengah, mendengar bahwa di Tegal ada seorang Ulamayang mengajarkan Tauhid Imam as-Sanusi.

Beliaupun akhirnya datang ke Tegal untuk bersilahturrahim. Sesampainya di Tegal beliau melihat KH. Said bin KH. Armia sedang mengajarkan Kitab Imam as-Sanusi dan di sebelah kanan KH. Said tampak Sayyidul Wujud Baginda Nabi Agung Muhammad Saw. dan di sebelah kiri KH. Said tampak al-Imam as-Sanusi Ra.

Hal ini menunujukan bahwa KH.
Said memilki derajat kewalian yang tinggi dan ilmu yang diajarkan adalah ilmu yang haq dan bermanfaat.Tak terhitung jumlahnya murid-murid KH. Said yang menjadi ulama besar. Diantaranya adalah al-Habib M. Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya dan al-Habib Abdurrahman bin Abdullah bin Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih.Sekitar tahun 1974, Sahlan salah satu murid KH. Said, setiap selesai mengaji pada hari Kamis pagi, beliau selalu sowan ke hadapan al-Marhum KH. Said untuk memijatnya.

Saat KH. Said sedang sakit, seminggu sebelum beliau wafat, beliau meminta Sahlanuntuk dimasakkan ikan tenggiri dengan dimasak secaradipes atau dipanggang dibungkus dengan daun pisang dan nasinya juga dibungkus dengan daun pisang.
Tapi apalah daya usaha untuk mendapatkan ikan tenggiri di TPI Suradadi, Tegal saat itu sangat sulit. Setiap kali ada perahu yang baru mendarat dan dilihat ternyata tidak ada ikan tenggirinya.

BACA JUGA:  CARA WALI MENGOBATI PENYAKITNYA

Karena waktu hampir jam empat sore akhirnya Sahlan membeliikan bandeng. Setelah sampai di rumah ikan bandeng tersebut dimasak sesuai pesanan beliau.
Kemudian paginya dibawa ke hadapan KH. Said dan selanjutnya beliau pun melahapnya.Setelah selesai makan, beliau KH. Said berkatakepada Sahlan yang ternyata untuk terakhir kalinya:“Kamu akan punya sumur yang airnya banyak.”KH. Said bin KH. Armia adalah seorang ulama dan waliyullah yang wafat pada tanggal 20 Rajab tahun1395 H atau sekitar tahun 1974 M dan dimakamkan tak jauh dari Pondok Pesantren Attauhidiyyah, Giren, Talang, Tegal. (Reporter : Tahmid/ Red: R-011)

Semoga artikel Kisah Karomah KH. Sa’id bin KH. Armia ini memberikan manfaat dan keberkahan untuk kita semua aamiin.. aamin, aamiin..