HAKIKAT ZIKIR MENURUT SYEIKH ABDUL QADIR AL JILANI

KAROMAH SYAIKH ABDUL QODIR AL JAILANI MENGISLAMKAN PENDETA

Diposting pada

KAROMAH SYAIKH ABDUL QODIR AL JAILANI MENGISLAMKAN PENDETA

Peristiwa Isra’ wal Mi’raj nabi besar Muhammad Sallalahu ‘Alaihi wa Salam memang luar biasa. Peristiwa yang sulit diterima nalar dan hanya iman yang dapat membenarkan peristiwa tersebut.

Dikisahkan bahwa ada seorang pendeta yang sangat pintar dan berpengaruh di kota Baghdad yang hidup di zaman Tuan Sulthan Aulia Sayyidi Syaikh Abdul Qadir al Jailani Ra.

Pendeta itu juga mempunyai banyak pengikut. Ia mempunyai pengetahuan yang luas. Tidak hanya ilmu tentang agamanya. tetapi bahkan tentang agama Islam.

Ia mengetahui seluruh isi Al Quran dan sangat menghormati Baginda Nabi Muhammad S.A.W. Khalifah pimpinan pemerintahan Islam saat itu pun juga menghormati pendeta tersebut dan berharap agar nanti sang pendeta mendapatkan hidayah ALLAH untuk masuk ke agama Islam beserta jama’ah pengikutnya.

MENGHORMATI RASULULLAH TAPI MERAGUKAN ISRA’ MI’RAJ

Sebenarnya pendeta itu sangat ingin masuk Islam. Hanya saja dia meragukan akan peristiwa Isra Mi’raj nya Nabi Muhammad. Ia meragukan bahwa peristiwa itu terjadi dengan ruh beserta jasad Beliau S.A.W.

Perjalanan dari Mekkah ke Yerusalem di Palestina pada masa itu apabila ditempuh naik kuda atau unta pun akan memakan waktu sekian lamanya. Belum lagi berita bahwa kemudian Baginda Rasulullah naik ke tujuh lapis langit dan menyaksikan beberapa hal serta menerima perintah agama. Rasulullah diperlihatkan surga, neraka dan bertemu ALLAH S.W.T. yang menyampaikan 9000 kata.

Menurut kabar, saat Rasulullah selesai melakukan perjalanan Isra’ wal Mi’raj lalu pulang ke rumahnya di Mekkah, kasur beliau masih terasa hangat. Bahkan daun yang tersentuh sewaktu berangkatpun belum berhenti bergoyang. Akal pendeta itu tidak bisa menerima akan peristiwa Isra Mi’raj Baginda Nabi Saw.

BACA JUGA:  Syeh Abdul Qodir Jailani Diperintah Rosulullah

Khalifah Amirul Mukminin di Baghdad akhirnya mengundang para arif bijaksana dan para alim ulama serta para syaikh guru besar yang mulia untuk meyakinkan akan pendeta tersebut tentang Isra Mi’raj. Namun tak ada yang mampu.

BERTEMU SYAIKH ABDUL QADIR AL JAILANI

Kemudian suatu sore, khalifah memohon kepada hadrah yang mulia, Tuan Syaikh Abdul Qadir al Jailani untuk meyakinkan si pendeta dan menjelaskan akan kebenaran peristiwa Isra Mi’raj.

Ketika Tuan Syaikh Abdul Qadir datang ke istana khalifah, sang pendeta dan khalifah sedang bermain catur. Saat sang pendeta mengangkat bidak catur, tiba-tiba matanya beradu pandang dengan Tuan Syaikh Abdul Qadir al Jilani. Kemudian sang pendeta memejamkan mata dalam sekejap.

Saat membuka matanya, tiba-tiba dia sudah berada di sebuah sungai yang airnya sangat deras dan dia sedang terhanyut di dalamnya. Pendeta pun berteriak minta tolong dengan suara tinggi. Seorang pengembala arab muda yang kebetulan sedang menggembala di dekat sungai itu, segera melompat cekatan ke dalam sungai untuk menolong sang pendeta.