Daftar Isi
Karomah Kyai Kholil Bangkalan, Beliau Ulama besar yang digelar oleh para Kyai sebagai “Syaikhona” yakni guru kami, karena kebanyakan Kyai-Kyai dan pengasas pondok pesantren di Jawa dan Madura pernah belajar dan nyantri dengan beliau.
Karomah Kyai Kholil Bangkalan:
Karomah Kyai Kholil Bangkalan Besek di atas kepala Imam
Pada suatu hari, di dalam sholat jamaah yang dipimpin oleh kyai di sebuah pesantren tempat kyai Kholil mencari ilmu, Kyai Kholil muda tertawa cukup keras sehingga teman-temannya takut kalau-kalau kyai akan marah karena sikapnya itu.
Dugaan mereka tidak keliru, setelah selesai sholat sang kyai menegur Kyai Kholil muda dengan sikapnya yang tertawa cukup keras waktu solat tersebut yang memang dilarang dalam Islam. Ternyata, Kyai Kholil muda masih terus tertawa meskipun kyai sangat marah terhadapnya.
Karomah Kyai Kholil Bangkalan Hukum kepiting dan Rajungan
Pada suatu hari, para ulama Mekah berkumpul di Masjidil Haram untuk berdiskusi membahas masalah dan hukum Islam yang sedang terjadi di Makah.
Semua persoalan didiskusikan tanpa hambatan dan selalu mendapatkan solusi dan kesepakatan semua Ulama tersebut.
Akan tetapi pada masalah mengenai halal atau haramnya kepiting dan rajungan terjadi banyak pendapat dan tidak menemukan solusi.
Setelah tiba diatas mimbar, Kyai Kholil berkata, “ Saudara sekalian, ketidaksepakatan kita dalam menentukan hukum kepiting dan rajungan ini menurut saya disebabkan karena saudara sekalian belum melihat secara pasti wujud kepiting dan rajungan” ujar kyai Kholil.
Semua ulama yang hadir dalam diskusi tersebut menyetujui keterangan kyai Kholil tersebut.