Daftar Isi
Suatu ketika, Imam Hambali sedang mengajar di majelis. Tak disangka, datanglah serombongan utusan al-Mutawakkil. Mereka meminta sang imam agar bersedia ditemui.
Setelah mengucapkan salam, mereka mengabarkan bahwa kerabat Khalifah al-Mutawakkil yang bernama Jariyah tak henti-hentinya meracau. Kuat dugaan, Jariyah kerasukan jin.
Untuk itu, kata mereka, Khalifah memohon kepada Imam Hambali untuk memberikan solusi. Setidaknya, minta didoakan agar Jariyah lepas dari gangguan makhluk halus itu.
Sesudah itu, Imam Hambali mengangkat kedua tangannya, lalu berdoa. Usai bermunajat, sang imam mengambil sepasang sandalnya dan berkata kepada para utusan itu.
“Bawalah ini ke kediaman amirul mu`minin dan taruhlah sandal saya di sebelah kepala Jariyah. Kemudian, beri tahukan kepadanya (jin) bahwa Ahmad bin Hanbal menyuruhmu untuk pergi,” demikian tutur Imam Hambali.
Setelah itu, rombongan ini kembali ke istana untuk menemui Khalifah al-Mutawakkil. Amanat Imam Hambali pun disampaikan kepada sang raja. Sesuai anjuran sang imam, Khalifah lantas mengambil sandal pemberian tersebut dan menaruhnya di dekat kepala kerabatnya itu.
“Keluarlah dari tubuh saudaraku ini, atau aku akan memukulmu dengan sandal ini sampai 70 kali!” seru al-Mutawakkil
Tiba-tiba, jin menjawab melalui lisan Jariyah, “Sungguh, aku mendengar dan taat. Seandainya Ahmad bin Hanbal menyuruhku pergi dari Irak, aku pasti akan menuruti perintahnya. Sungguh, dia itu seorang hamba Allah yang taat kepada Tuhannya. Barangsiapa yang taat kepada Allah, maka kami akan takut kepadanya.”
Akhirnya, keluarlah jin tersebut dari tubuh Jariyah. Sang kerabat sultan kembali dalam sadar.
(Foto hanya ilustrasi)