HABIB LUTHFI: SALAH SATU WALI YANG AHLI DAROK ADALAH MBAH HASAN MINHAJUL ‘ABIDIN GABUTAN SOLO

Diposting pada

HABIB LUTHFI: SALAH SATU WALI YANG AHLI DAROK ADALAH MBAH HASAN MINHAJUL ‘ABIDIN GABUTAN SOLO

Di antara wali ada yg ahli darok (menolong), sering keluar dari kuburnya ke alam dunia ini untuk menolong para pecintanya. Di antara wali yang ahli darok adalah Mbah Hasan Minhajul ‘Abidin, Gabutan, Solo. Banyak cerita nyata dari para pecintanya yang membuktikannya.

Di antara mereka ada yg ditolong dari kecelakaan, perampokan, dll. Sebagian mereka ada yang ingin sowan ke ndalem beliau sebagai rasa terima kasih dgn membawa oleh2, layaknya orang yang akan sowan kiai.

Namun, mereka kaget setelah ditunjukkan oleh penduduk setempat, bahwa Mbah Hasan Minhaj itu sudah wafat dan inilah makamnya.

Dalil tentang hal ini diantaranya adalah ayat yg menjelaskan bahwa para syuhada’ (orang mati syahid) tetap hidup di alam kuburnya, yakni ayat :

[سورة البقرة (٢) : الآيات ١٥٤]
وَلا تَقُولُوا لِمَنْ يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْواتٌ بَلْ أَحْياءٌ وَلكِنْ لاَّ تَشْعُرُونَ (١٥٤)

Artinya: “Jangan kalian katakan bagi orang yang dibunuh di jalan Allah, (mereka) itu orang2 mati! Namun, mereka adalah orang2 yg hidup, tetapi kalian tidak menyadarinya”

Jika para syuhada’ saja mendapat karunia tetap hidup di alam kuburnya, maka para ulama’ dan wali pasti mendapat karunia lebih besar, mengingat derajat mereka lebih tinggi.

BACA JUGA:  HABIB LUTHFI bin YAHYA: TENTANG SUFI DAN RAHASIA ILAHI

Di Indonesia jumlah makam wali sangat banyak dgn pelbagai tingkatannya, nomor kedua setelah Hadlromaut, Yaman. Banyak kitab yg menulis biografi para wali di Timur Tengah, seperti kitab Jami’ Karomatil Auliya’, Thobaqotul Auliya’, dan sebagainya.

Sebenarnya, di Indonesia waktu itu sudah banyak para wali, hanya saja tradisi tulis-menulis di tanah air belum semarak. Jadi tidak sempat terbukukan.

Tingkatan wali tertinggi disebut Al-Quthbul Ghouts, dan hanya ada 1 orang dalam setiap masa. Beliau dijuluki Abdullah. Kemudian, di bawahnya ada Al-Imamani (dua imam), yg salah satunya akan menggantikan Al-Ghouts ketika wafat. Kemudian di bawahnya ada Al-Autad, jumlahnya ada 4 orang.

Imam Syafi’i dulu adalah pemimpin wali Autad. Kemudian di bawahnya ada Al-Abdal, jumlahnya ada 7 orang, dan seterusnya. Keterangan tentang tingkatan para wali bisa di baca diantaranya di kitab Jami’ Karomatil Auliya’.

Imam Malik ra juga pernah berkata :

بلغني أن الأرواح تسرح حيث شاءت

Artinya: “Ada kabar sampai padaku, bahwa para arwah itu dapat bepergian ke mana pun mereka mau”