AS SAYYID ALWI ALMALIKI DAN MURIDNYA DARI BANGSA JIN

Diposting pada

Daftar Isi

As-Sayyid Alwi Al-Maliki dan Muridnya (dari Bangsa Jin)

Barangkali diantara kelebihan as-Sayyid Alwi daripada Masyaayikh-Masyaayikh al-Haramain lainya adalah bahwa murid-murid beliau tidak hanya dari jenis manusia, tapi juga dari jenis jin dengan bentuk rupa dan wujud yang berbeda-beda. Dari mereka ada yang berwujud manusia ada yang berwujud kucing dan ada juga yang berwujud ular.

Pada suatu hari, Sayyid Alwi terlambat membuka pengajian rutinya yang diadakan setiap ba’da magrib di kediaman beliau. Sambil menunggu kehadiran sang guru, para santri membaca kitab pelajaran mereka dan mengulang hafalanya masing-masing. Di sela-sela itu, ada seorang dari mereka mendatangj kendi air yang berada di bagian sudut sutuh (loteng) untuk melepaskan dahaga yang dirasakannya. Memang kendi-kendi air itu sengaja disediakan untuk para santri yang menghadiri pengajian beliau.

Walhasil, ketika si santri mengangkat kendi tersebut, ternyata dibawahnya ada seekor ular, didorong rasa gugup dan takut, secara spontan memukulkan kendi di tangannya kearah ular hingga tewas. Para santri yang lainya pun ikut kaget dibuatnya. Khawatir diketahui Sayyid Alwi, ia segera membersihkan tempat yang dipenuhi pecahan kendi tersebut dan merapikannya seperti semula. Ia juga berpesan kepada santri yang lain agar tidak menceritakan insiden itu kepada sang guru. Alasannya agar beliau dan keluargannya tidak merasa resah dengan adanya binatang buas di rumahnya. Tidak lama setelah itu, datanglah Sayyid Alwi.

BACA JUGA:  Ini Kisah Manusia yang Dibawa Masuk Alam Jin Selama 4 Tahun, Hanya Diberi Makan Kacang

Beliau kemudian memulai pengajiannya dan setelah selesai, beliau menutup pengajiannya seperti biasa, seolah tidak ada hal aneh yang terjadi. Memang secara lahiriyah, beliau tidak tau insiden matinya seekor ular tadi.

Namun ternyata, ketika beliau beristirahat di tengah malam, tiba-tiba beliau bermimpi didatangi seorang kakek tua yang bernuansa serba putih, mulai dari pakaiannya sampai bulu-bulu di tubuhnya. Dalam mimpinya itu, si kakek menegur beliau dan memintanya untuk bertanggung jawab atas insiden yabg terjadi ba’da magrib tadi.

As-Sayyid tidak mengerti dengan apa yang dimaksudkan oleh si kakek tua itu. Akhirnya si kakek menjelaskannya kepada beliau secara detail, sehingga beliau paham kronologi dari insiden tersebut.